orate Life” oleh Gibson Burrell and Gareth Morgan, Heineman 1979.
-- GNU Free Document License – Copyright © 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
Kelompok 165 – Kelas Seminar B Tahun 2006
Voluntarism-Determinism
Merupakan perdebatan yang terjadi dalam lingkup asumsi human nature.
Voluntarism bermakna interaksi manusia-lingkungan yang diinisialisasi oleh
manusia. Sedangkan determinism bermakna interaksi yang terjadi dikarenakan
lingkungan itu sendiri.
Ideographic vs Nomothetic
Merupakan perdebatan yang terjadi dalam lingkup asumsi metodologi.
Ideographic menyatakan bahwa untuk bisa meneliti sesuatu, maka seseorang
harus tahu terlebih dahulu sejarah-sejarah sebelumnya dari sesuatu yang akan
ditelitinya itu. Sedangkan nomothetic menyatakan itu tidak perlu. Nomothetic
menyatakan bahwa penelitian bisa dilakukan hanya dengan pengolahan data
saja.
Bagian 2 : Assumptions about the Nature of Society
Dalam lingkup bagian ini, ada dua perdebatan utama yang terjadi yaitu:
1. Debat antara order (keteraturan) dan conflict (ketidakteraturan), dan
2. Debat antara regulation dan radical change
Order vs Conflict
Order adalah pandangan yang menyatakan bahwa nature of society memiliki
sifat sebagai berikut:
a. Elemennya stabil, persisten
b. Elemen masyarakat terintegrasi dengan baik
c. Tiap elemen dalam masyarakat memiliki fungsi dan bersifaat saling
koordinasi
d. Setiap fungsi sosial berdasarkan konsensus anggotanya
Conflict adalah pandangan yang menyatakan bahwa nature of society memiliki
sifat sebagai berikut:
a. Elemennya senantiasa dalam proses perubahan
b. Terjadi konflik sosial di mana-mana, elemen masyarakatnya tidak
terintegrasi dengan baik
c. Setiap elemen berkontribusi terhadap disintegrasi dan perubahan yang
terjadi
d. Fungsi sosial didasarkan pada pemaksaan anggota terhadap anggota lain.
Regulation vs Radical Change
Perbedaan bahasan dan perhatian dalam dimensi regulation – radical change
adalah:
Regulation: Radical Change:
(a)sifat status quo (a)sifat radical change
(b)social order (b)structural conflict
(c)consensus (c)modes of domination
(d)social integration and cohesion (d)contradiction
(e)solidarity (e)emancipation
(f)need satisfaction (f)deprivation
(g)actuality (g)potentiality
-- GNU Free Document License – Copyright © 2006 - Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini --
Kelompok 165 – Kelas Seminar B Tahun 2006
Bagian 3 : Two Dimensions: Four paradigms
Gambar 2 : Empat paradigma dalam menganalisis ilmu pengetahuan sosial2
Bagian ini menunjukkan relasi antara paradigma-paradigma yang telah dibahas
pada bagian 1 dan bagian 2 di atas.
Functionalist : pendekatan yang berusaha mencari alasan dan penjelasan logis
dari suatu hal yang bersifat sosial. Paradigma ini juga sangat concern untuk
mengerti masyarakat dalam upaya mereka meng-generate ilmu pengetahuan
yang dapat digunakan.
Interpretive : paradigma yang memandang dunia sosial sebagai sebagai proses
munculnya dunia sosial, yaitu diciptakan oleh kepentingan individu.
Radical humanist : paradigma yang menganggap adanya kekuasaan yang lebih
tinggi yang mempengaruihi pikiran seseorang. Tetapi seseorang yang
dipengaruhi itu menganggap bahwa setiap pikirannya muncul dari pemikirannya
sendiri, bukan dari orang yang kekuasaannya lebih tadi.
Radical stucturalist : paradigma ini bek
本论文由英语论文网提供整理,提供论文代写,英语论文代写,代写论文,代写英语论文,代写留学生论文,代写英文论文,留学生论文代写相关核心关键词搜索。